KEPEMIMPINAN
✔Arti
Penting Kepemimpinan
Pengertian pemimpin
menurut Suradinata (1997:11) adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau
lebih, baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan
seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan
atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Menurut Winardi
(1990:32) bahwa pemimpin terdiri dari pemimpin formal (formal leader) dan
pemimpin informal (informal leader). Pemimpin formal adalah seorang (pria atau
wanita) yang oleh organisasi tertentu (swasta atau pemerintah) ditunjuk
(berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang
bersangkutan) untuk memangku sesuatu jabatan dalam struktur organisasi yang ada
dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula. Sedangkan
kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang
yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern
maupun faktor ekstern.
Siagian (1986:12)
berpendapat bahwa kepemimpinan adalah keterampilan dan kemampuan seseorang
mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi maupun lebih
lebih rendah daripada nya dalam berfikir dan bertindak agar perilaku yang
semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku
organisasional.
✔Tipologi
Kepemimpinan
Dalam praktiknya, dari
ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di
antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang
otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan
formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan
terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara
untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang
tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri
sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini
para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik,
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang
kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy
adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada
waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak
dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang
kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling
tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini
memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
✔Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan
Pemimpin memiliki tugas
menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok.
Dari keinginan itu
dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin
harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan
mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil
dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus
dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana
seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai
pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan
dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional,
dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta
melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin
harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga
terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan
memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Menurut Hadari
(2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang
yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain
yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang
menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan
perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang
hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik
organisasi besar maupun kecil.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
• Kecerdasan : seorang
pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya • Kematangan
dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya
memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup
matang
• Motivasi dalam dan
dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang
pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
• Hubungan manusiawi :
pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di
dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling
mempengaruhi.
✔Implikasi
Manajerial
Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat
merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah
manajerial atau manajemen
Dalam manajemen
terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural
meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan
formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan
meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle Road artinya
kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan
dalam Organisasi
Organisasi apapun yang
berdiri, tentu akan menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi
(pandangan), harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua
faktor itu harus diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan
kata lain mesti ada konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Pada tataran
praktis-managerial, konsep kepemimpinan juga mesti diterapkan sehinga dalam
organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan efektif.
✔(http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html?m=1#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs)
✔https://ipanwicaksono.wordpress.com/tag/tipologi-kepemimpinan/
✔http://muhammadlutfi27-lutfi.blogspot.co.id/2013/06/implikasi-manajerial-kepemimpinan-dalam.html?m=1
Kelas: 2KA02
Npm: 14114051
Tidak ada komentar:
Posting Komentar