Kamis, 22 Januari 2015

BAB 8. PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT


   .             1. Perbedaan kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
             -          Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain         
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
             -          Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

2                2. Prasangka diskriminasi dan etnosentris
-          Pengertian diskriminasi, Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi
-          Pengertian etnosentris, Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri. “ ( The Random House Dictionary ).


3                  3. Pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu  :
-          Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konfl
-          Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-  kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
-          Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut
4.      Golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial
Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu dipersatukan oleh sistem nasional negara indonesia. Aspek kemasyarakatan yang mempersatukannya antara lain :
-          Suku bangsa dan kebudayaannya
-          Agama
-          Bahasa
-          Nasion Indonesia
5.      Integrasi Nasional
merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.

1. Di bawah ini beberapa permasalahan integrasi nasional :
    - Perbedaan Ideologi
    - Kondisi masyarakat yang majemuk
    - Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
    - Pertumbuhan partai politik


2. Upaya Pendekatan
                - Mempertebal keyakinan seluruh warga negara terhadap ideologi nasional
                - Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis.
                - Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
                - Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar